Ngampungan,30 Desember 2024- Pada hari Senin malam ini , Desa Ngampungan menjadi saksi berlangsungnya Grand Final Lomba Videografi Wartawan Warga Sesi-2, yang diselenggarakan dalam rangka purna tugas Duta Digital Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa). Kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi kontribusi wartawan warga dalam meningkatkan literasi digital dan menyampaikan informasi melalui media video yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Selain itu, acara ini juga menjadi momentum untuk menunjukkan keberhasilan program Duta Digital dalam memberdayakan warga desa melalui teknologi dan informasi. Lomba Videografi Wartawan Warga Sesi-2 ini merupakan kelanjutan dari inisiatif yang dimulai sejak tahun 2023, di mana Kemendesa menginisiasi pembentukan Duta Digital untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat desa dalam hal pemanfaatan teknologi informasi. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan kemampuan wartawan warga dalam menggunakan media digital, terutama video, untuk melaporkan kegiatan, kondisi sosial-ekonomi, serta perkembangan yang terjadi di desa mereka. Videografi dianggap sebagai alat yang efektif dalam menyampaikan informasi karena bisa menyampaikan pesan secara visual dan auditori, sehingga lebih mudah dipahami dan menarik perhatian. Peserta lomba ini adalah wartawan warga yang sudah melalui serangkaian pelatihan intensif mengenai teknik dasar pembuatan video, storytelling, serta pemanfaatan platform media sosial untuk mendistribusikan hasil karya mereka. Purna tugas Duta Digital yang dilaksanakan di Desa Ngampungan menjadi momen spesial, karena selain sebagai ajang apresiasi, acara ini juga menjadi simbol keberhasilan program pelatihan digital yang telah dilakukan di berbagai desa. Desa Ngampungan dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Grand Final karena dianggap berhasil dalam menerapkan teknologi digital dalam kegiatan keseharian mereka. Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan Kemendesa, yang menyampaikan betapa pentingnya keberadaan wartawan warga dalam memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada masyarakat desa. Mereka juga menekankan bahwa perkembangan teknologi, termasuk penggunaan video digital, dapat membantu warga desa untuk lebih terhubung dengan dunia luar dan mendapatkan informasi yang bermanfaat untuk kesejahteraan mereka. Selanjutnya, para finalis lomba videografi diberikan kesempatan untuk menampilkan karya video mereka yang telah dipersiapkan sebelumnya. Setiap peserta diberi waktu untuk menjelaskan konteks dan proses kreatif dalam pembuatan video yang mereka ajukan. Tema video yang diperlombakan beragam, mulai dari pelaporan tentang pembangunan desa, kegiatan sosial, hingga dokumentasi budaya lokal yang mengangkat kearifan lokal setempat. Panel juri yang terdiri dari ahli videografi, praktisi media, serta perwakilan dari Kemendesa melakukan penilaian berdasarkan sejumlah kriteria. Kriteria utama dalam lomba ini adalah kreativitas, kualitas teknis, serta kemampuan dalam menyampaikan pesan yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat desa. Selain itu, aspek lain yang juga dinilai adalah kemampuan peserta dalam memanfaatkan alat dan platform digital untuk mendistribusikan karya mereka.
Finalis yang berhasil mencapai babak final menunjukkan beragam teknik dan gaya dalam pembuatan video. Ada yang menggunakan teknik drone untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih luas, sementara yang lain lebih mengutamakan penggunaan penceritaan yang menyentuh dengan fokus pada narasi personal warga desa. Beberapa peserta bahkan menggabungkan wawancara langsung dengan warga desa, memberikan suara lokal yang seringkali terabaikan oleh media mainstream. Salah satu pesan yang paling mengena dalam acara ini adalah pentingnya peran wartawan warga dalam memperjuangkan hak atas informasi yang akurat dan tidak bias. Duta Digital dan Kemendesa berharap agar para peserta lomba dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan komitmen untuk mendokumentasikan dan memberitakan fakta-fakta penting di desa mereka. Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, yang hadir dalam acara tersebut, menekankan bahwa tantangan ke depan adalah bagaimana mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan di desa. “Masa depan desa bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga soal keberdayaan masyarakat dalam mengakses dan menyebarkan informasi yang mendukung pembangunan,” ujarnya. Setelah itu pengumuam lomba Dengan bangga kami umumkan hasil Lomba Videografi yang diselenggarakan dalam rangka Pelatihan Digital Entrepreneurship Purna Tugas Duta Digital di Desa Ngampungan. Lomba ini bertujuan untuk menggali potensi kreativitas masyarakat dalam merekam perubahan positif yang terjadi akibat digitalisasi di desa. Pemenang Lomba Videografi: Juara 1 oleh Bapak Waijan Tema: Usaha Future Bapak Waijan berhasil meraih juara pertama dengan video yang menggambarkan perjalanan usahanya yang memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha berbasis pertanian dan kerajinan lokal di Desa Ngampungan. Video beliau berhasil menunjukkan visi masa depan usaha digital di desa dengan sangat inspiratif. Dan Juara 2 oleh Bapak Sutaji Tema: Peternak Domba Juara kedua diraih oleh Bapak Sutaji dengan video yang menceritakan bagaimana ia mengembangkan usaha peternakan domba di Desa Ngampungan melalui pemasaran online dan penggunaan aplikasi berbasis digital. Video ini menunjukkan dampak positif digitalisasi bagi sektor peternakan lokal. Kami ucapkan selamat kepada kedua pemenang atas prestasi yang luar biasa ini. Semoga karya-karya mereka dapat menginspirasi lebih banyak masyarakat desa untuk terus mengembangkan usaha dengan memanfaatkan teknologi digital Grand Final Lomba Videografi Wartawan Warga Sesi-2 ditutup dengan pengumuman pemenang lomba. Setelah melalui sesi penjurian yang ketat, pemenang lomba diumumkan di hadapan peserta, tamu undangan, dan warga Desa Ngampungan. Pemenang mendapatkan hadiah berupa perangkat videografi dan pelatihan lanjutan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang produksi media. Acara ini ditutup dengan pertunjukan budaya lokal dari warga Desa Ngampungan, yang juga menjadi bukti keberhasilan program Duta Digital dalam memberdayakan masyarakat desa. Para wartawan warga yang telah berhasil menyelesaikan pelatihan diharapkan tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi digital yang semakin mengakar di desa-desa di Indonesia. Grand Final Lomba Videografi Wartawan Warga Sesi-2 di Desa Ngampungan adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat menjadi alat pemberdayaan bagi masyarakat desa. Melalui acara ini, Kemendesa berhasil menunjukkan bahwa desa tidak hanya berkembang dalam aspek fisik, tetapi juga dalam penguasaan teknologi, yang pada gilirannya akan mempercepat pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Reporter : Dwi cahyono