Ngampungan, 09 Desember 2024– Di tengah pesatnya perkembangan sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Jombang, Desa Ngampungan menonjol dengan keberagaman usaha yang dijalankan oleh warganya. Salah satu usaha yang patut dicontoh adalah usaha peternakan domba yang dikelola oleh Bapak Sutaji. Melalui usaha yang dimulai dengan tekad dan kerja keras, beliau berhasil mengubah peternakan domba menjadi salah satu sumber pendapatan utama yang memberikan dampak positif bagi dirinya dan masyarakat sekitar. Usaha peternakan domba milik Bapak Sutaji dimulai sekitar lima tahun lalu, bermula dari kecintaan beliau terhadap dunia peternakan dan keinginan untuk memanfaatkan potensi alam di Desa Ngampungan yang subur. Sebelum memulai usaha ini, Bapak Sutaji bekerja di sektor pertanian, namun kondisi pasar yang tidak stabil membuatnya berpikir untuk mencari peluang usaha lain yang lebih menjanjikan.
Bapak Sutaji melihat potensi besar dalam peternakan domba di desa mereka, mengingat domba banyak dicari, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha, saat permintaan domba untuk ibadah kurban meningkat pesat. Dengan modal awal yang terbatas, beliau memutuskan untuk membeli beberapa ekor domba lokal yang kemudian dijadikan bibit untuk berkembang biak. Dengan pengalaman yang dimilikinya dalam bidang pertanian, Bapak Sutaji cepat belajar dan mengembangkan usaha peternakan ini secara bertahap. Keberhasilan usaha peternakan domba Bapak Sutaji tidak lepas dari manajemen yang baik dan perhatian terhadap detail dalam setiap aspek peternakan. Salah satu hal yang sangat diperhatikan adalah kualitas pakan yang diberikan kepada domba. Pakan ternak yang baik sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan domba. Oleh karena itu, Bapak Sutaji menyediakan pakan yang cukup bergizi dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang mudah didapat di sekitar desa, seperti rumput hijau, daun ketela, dan hasil pertanian lainnya. Selain itu, Bapak Sutaji juga memastikan dombanya mendapatkan perawatan yang optimal. Setiap ekor domba mendapat perhatian khusus terkait kesehatan, seperti pemberian vaksinasi dan pemeriksaan rutin oleh dokter hewan. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyakit dan memastikan domba dalam kondisi sehat, sehingga dapat dipasarkan dengan harga yang lebih baik. Bapak Sutaji juga memiliki kandang yang bersih dan nyaman, di mana domba-dombanya dapat tinggal dengan aman dan terhindar dari cuaca buruk. Dalam mengelola usahanya, Bapak Sutaji juga mengedepankan prinsip keberlanjutan. Beliau tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga pada pembiakan domba yang baik agar usaha ini dapat berkembang lebih lanjut. Pembiakan dilakukan dengan memilih induk dan pejantan yang berkualitas, sehingga anak-anak domba yang lahir memiliki potensi untuk berkembang dengan baik dan menghasilkan domba yang sehat dan kuat. Bapak Sutaji sangat terbuka terhadap perkembangan teknologi dan inovasi dalam dunia peternakan. Seiring berjalannya waktu, beliau mulai menggunakan teknologi untuk mempermudah manajemen peternakan, seperti penggunaan aplikasi pencatatan data untuk memantau pertumbuhan domba, mencatat konsumsi pakan, dan jadwal vaksinasi. Ini memudahkan beliau untuk memantau perkembangan usaha secara lebih efisien dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengelolaan. Selain itu, Bapak Sutaji juga mulai mengembangkan peternakannya dengan mengenalkan sistem pemeliharaan berbasis ramah lingkungan. Salah satu inovasi yang diterapkannya adalah penggunaan limbah peternakan, seperti kotoran domba, yang dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk pertanian. Pupuk organik ini kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian yang dikelola oleh petani setempat, sehingga tercipta siklus yang saling menguntungkan antara sektor pertanian dan peternakan.
Salah satu keunggulan usaha peternakan domba Bapak Sutaji adalah kemampuannya dalam mengelola pemasaran. Berawal dari penjualan domba untuk kebutuhan kurban, beliau kemudian memperluas jaringan pasar dengan menjual domba dalam berbagai kondisi, baik yang sudah siap potong maupun domba muda untuk dijadikan bibit. Dengan harga yang bersaing dan kualitas yang terjamin, domba-domba hasil peternakan Bapak Sutaji banyak dicari oleh pedagang dan konsumen di luar daerah. Selain itu, permintaan domba juga semakin meningkat pada bulan-bulan tertentu, seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Bapak Sutaji memanfaatkan momentum ini dengan menjual domba dalam jumlah besar, baik ke pedagang yang akan menjualnya di pasar tradisional maupun langsung kepada masyarakat yang membutuhkan domba untuk kurban.
Bapak Sutaji juga aktif menjalin hubungan baik dengan para pedagang domba dan pemasok lainnya di luar Kabupaten Jombang. Melalui jaringan ini, beliau bisa mendapatkan harga jual yang lebih baik dan lebih cepat dalam mendistribusikan domba. Keberhasilan dalam pemasaran ini sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan usaha peternakan domba yang dijalani. Usaha peternakan domba yang dikelola oleh Bapak Sutaji tidak hanya memberikan keuntungan pribadi, tetapi juga berdampak positif bagi ekonomi dan sosial masyarakat Desa Ngampungan. Dengan berkembangnya usaha ini, Bapak Sutaji mampu membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Beberapa warga desa yang sebelumnya bekerja di sektor pertanian kini terlibat langsung dalam pemeliharaan domba, mulai dari memberi pakan, membersihkan kandang, hingga merawat kesehatan domba. Hal ini memberikan tambahan pendapatan bagi mereka. Keberhasilan usaha peternakan domba ini juga mendorong peternak lain di desa untuk mengikuti jejak Bapak Sutaji. Ia sering berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan peternak muda yang ingin memulai usaha serupa. Selain itu, kegiatan peternakan ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya data dan pencatatan yang akurat dalam setiap aspek usaha. Ini turut mendukung program Desa Cantik (Cinta Statistik) yang digagas oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jombang, di mana Desa Ngampungan ikut berpartisipasi dalam pemutakhiran data penduduk dan potensi desa. Meskipun usaha peternakan domba Bapak Sutaji telah mencapai kesuksesan, beliau tetap menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah fluktuasi harga pakan ternak yang terkadang mempengaruhi biaya operasional. Selain itu, perubahan iklim yang tidak menentu juga dapat mempengaruhi ketersediaan pakan alami seperti rumput hijau. Namun, Bapak Sutaji tetap optimistis. Dengan pengalaman yang semakin matang dan strategi yang terus diperbaharui, beliau yakin usaha peternakan dombanya akan terus berkembang. Beliau berharap, ke depannya, peternakan domba di Desa Ngampungan dapat berkembang lebih luas dan mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi bagi warga desa. Usaha peternakan domba Bapak Sutaji di Desa Ngampungan adalah contoh keberhasilan yang lahir dari kerja keras, inovasi, dan pemanfaatan sumber daya lokal. Usaha ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi dirinya, tetapi juga meningkatkan perekonomian desa secara keseluruhan. Dengan komitmen terhadap kualitas, manajemen yang baik, serta perhatian terhadap kesejahteraan ternak, Bapak Sutaji berhasil membuktikan bahwa peternakan domba bisa menjadi usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan. Semoga usaha ini dapat menjadi inspirasi bagi peternak lainnya di Kabupaten Jombang dan daerah lainnya
Untuk infolebih lanjut dapat menghubungi nomor pemilik usaha dibawah ini:
+62 858-5986-5198
+62 823-3331-9212
Penilaian Lomba Videografi Wartawan Warga
Yuk Pantau terus sosial media Desa Ngampungan dengan men follow+like+komen+& share jagoan kamu yah!😉
Tiktok : @desangampungan_bareng_jombang
Instagram: @desangampungan_bareng_jombang
Facebook: Desa Ngampungan_Bareng_Jombang
Nb: Penilaian perolehan jumlah like terbanyak dari sosmed Tiktok+IG+FB akan ditutup pada hari Minggu,15 Desember 2024. Pukul 00:00.
Link Fb :https://www.facebook.com/share/v/1TVevbYhmh/
Reporter : Suharmini