Ngampungan, 09 Desember 2024- Usaha petik jeruk Bapak Sutaji di Desa Ngampungan adalah contoh nyata bagaimana ketekunan, inovasi, dan kecintaan terhadap pertanian dapat menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan potensi alam dan keahlian dalam bertani, Bapak Sutaji berhasil mengembangkan kebun jeruk yang tidak hanya menghasilkan buah berkualitas tinggi tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam proses produksi maupun wisata petik jeruk. Desa Ngampungan, yang terletak di daerah yang subur dan memiliki iklim yang mendukung, telah lama dikenal sebagai daerah penghasil jeruk unggul. Namun, sebelum Bapak Sutaji memulai usaha petik jeruknya, banyak kebun jeruk di desa ini hanya dikelola secara tradisional, dengan hasil yang terbatas dan kurang optimal dalam hal pemasaran. Berbekal pengetahuan tentang pertanian yang didapat dari pengalaman turun-temurun, serta kemauan untuk belajar dan berinovasi, Bapak Sutaji mulai membangun kebun jeruknya dengan serius. Ia mulai dengan menanam beberapa pohon jeruk di lahan miliknya yang luas. Melalui riset dan eksperimen, ia memilih varietas jeruk yang paling cocok untuk ditanam di tanah Desa Ngampungan, seperti jeruk manis dan jeruk nipis, yang memiliki rasa manis segar dan banyak diminati pasar. Kunci keberhasilan usaha petik jeruk Bapak Sutaji adalah pengelolaan kebun yang profesional. Dalam bertani jeruk, Bapak Sutaji tidak hanya mengandalkan pengalaman saja, tetapi juga memanfaatkan teknologi pertanian modern dan menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan. Bapak Sutaji memulai usaha petik jeruknya dengan memilih bibit jeruk yang unggul. Ia bekerja sama dengan penyedia bibit jeruk terbaik dan melakukan seleksi ketat terhadap kualitas bibit yang digunakan. Bibit jeruk yang dipilih adalah bibit unggul yang tahan terhadap hama dan penyakit serta memiliki potensi hasil yang tinggi. Pemilihan bibit yang tepat menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas jeruk yang dihasilkan kebunnya. Bapak Sutaji sangat memperhatikan kualitas tanah kebunnya. Ia menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan untuk menjaga kesuburan tanah dan memastikan kualitas buah jeruk yang dihasilkan tetap terjaga. Selain itu, dengan menghindari penggunaan pestisida kimia, Bapak Sutaji mampu menghasilkan jeruk yang lebih sehat dan aman dikonsumsi. Selain pemupukan, perawatan kebun jeruk yang rutin juga dilakukan oleh Bapak Sutaji, seperti pemangkasan pohon untuk meningkatkan sirkulasi udara, penyiraman yang cukup, serta pengendalian hama dan penyakit dengan cara alami. Setelah jeruk siap panen, Bapak Sutaji menggunakan teknik pemanenan yang hati-hati dan tepat untuk memastikan buah jeruk tetap dalam kondisi terbaik. Pemanenan jeruk dilakukan dengan tangan secara langsung, memetik jeruk dengan hati-hati agar tidak merusak kulitnya, dan hanya memetik jeruk yang sudah matang sempurna. Selain itu, jeruk yang dipetik langsung dari pohon disortir dan dikemas dengan rapi sebelum dijual ke pasar atau dikirim ke konsumen. Hal ini memastikan kualitas produk tetap terjaga, mulai dari kebun hingga ke tangan konsumen. Salah satu inovasi yang membawa kesuksesan bagi usaha petik jeruk Bapak Sutaji adalah pengembangan konsep agro-tourism atau wisata pertanian. Di tengah berkembangnya tren wisata alam, Bapak Sutaji melihat potensi untuk menarik wisatawan dengan menawarkan pengalaman langsung memetik jeruk dari kebun. Konsep wisata petik jeruk ini memberikan pengalaman unik bagi pengunjung, terutama keluarga atau kelompok yang ingin merasakan sensasi memetik jeruk segar langsung dari pohonnya. Pengunjung dapat menikmati suasana kebun jeruk yang sejuk dan hijau sambil belajar tentang proses pertanian jeruk, mulai dari penanaman hingga pemanenan. Selain itu, wisata petik jeruk ini juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk membeli jeruk segar langsung dari kebun dengan harga yang lebih terjangkau. Ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang ingin membeli jeruk dengan kualitas terbaik. Keberhasilan usaha petik jeruk Bapak Sutaji juga berdampak positif bagi masyarakat sekitar. Dalam menjalankan usaha ini, Bapak Sutaji melibatkan warga setempat untuk bekerja di kebunnya, baik sebagai petani, pengelola kebun, maupun pemandu wisata. Dengan adanya peluang kerja ini, perekonomian desa pun berkembang, dan banyak keluarga yang mendapatkan manfaat dari usaha petik jeruk ini. Lebih lanjut, Bapak Sutaji juga mengajak para petani lokal untuk mengikuti pelatihan pertanian yang ia selenggarakan, guna meningkatkan kualitas hasil pertanian mereka dan memperkenalkan mereka pada teknik bertani yang lebih modern dan efisien. Usaha petik jeruk Bapak Sutaji tidak hanya bergantung pada penjualan jeruk segar, tetapi juga mengembangkan produk olahan jeruk, seperti jus jeruk, sirup jeruk, dan manisan jeruk. Produk olahan ini dijual baik di pasar lokal maupun online, memperluas jangkauan pasar dan menarik konsumen dari luar daerah. Bapak Sutaji juga aktif mempromosikan produk melalui media sosial dan platform e-commerce, untuk memperkenalkan kualitas jeruk dari kebunnya kepada audiens yang lebih luas. Berkat pemasaran yang baik dan inovatif, produk jeruk Bapak Sutaji semakin dikenal di berbagai kalangan, dan permintaan akan jeruk segar maupun produk olahannya semakin meningkat. Selain itu, wisata petik jeruk yang dikembangkan oleh Bapak Sutaji juga menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan memanfaatkan platform online untuk mempromosikan wisata petik jeruk, usaha ini berhasil menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah, yang sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Meskipun usaha petik jeruk Bapak Sutaji sukses berkembang, tentu saja ada tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah ketergantungan pada cuaca. Jeruk adalah tanaman yang sangat bergantung pada iklim dan musim, sehingga hasil panen dapat dipengaruhi oleh perubahan cuaca atau faktor alam lainnya. Selain itu, persaingan dengan kebun jeruk lain yang semakin berkembang juga menjadi tantangan. Untuk itu, Bapak Sutaji selalu berusaha untuk menjaga kualitas produk, memperkenalkan inovasi baru, dan terus memperbaiki sistem pemasaran agar tetap unggul di pasar. Usaha petik jeruk Bapak Sutaji di Desa Ngampungan adalah contoh sukses bagaimana sektor pertanian bisa berkembang dengan pendekatan yang modern dan inovatif. Dengan pengelolaan kebun yang profesional, penggunaan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, serta konsep wisata petik jeruk yang menarik, usaha ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian desa dan menjadi peluang bisnis yang berkelanjutan. Keberhasilan usaha ini juga menunjukkan pentingnya pemanfaatan potensi lokal, seperti sumber daya alam dan budaya pertanian, untuk menciptakan peluang ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. Dengan pendekatan yang terus berfokus pada kualitas, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat, usaha petik jeruk Bapak Sutaji di Desa Ngampungan memiliki prospek yang cerah dan dapat terus berkembang di masa depan.
Penilaian Lomba Videografi Wartawan Warga
Yuk Pantau terus sosial media Desa Ngampungan dengan men follow+like+komen+& share jagoan kamu yah!😉
Tiktok : @desangampungan_bareng_jombang
Instagram: @desangampungan_bareng_jombang
Facebook: Desa Ngampungan_Bareng_Jombang
Nb: Penilaian perolehan jumlah like terbanyak dari sosmed Tiktok+IG+FB akan ditutup pada hari Minggu,15 Desember 2024. Pukul 00:00.
Link FB: https://www.facebook.com/share/v/17zCTgY421/
Oleh : sutaji